Jakarta -Nilai impor minyak dan gas (migas) Indonesia di
September 2013 mencapai US$ 3,669 miliar, tak jauh beda dari Agustus 2013 yang
nilainya US$ 3,672 miliar. Salah satu penyebab utama meningkatnya impor minyak
dalam negeri adalah kondisi kilang minyak yang sedang diperbaiki.
"Kemarin itu migas kita impor meningkat. Mengapa salah satunya kilang kita itu sedang di-service sehingga impornya meningkat karena kita tidak bisa suplai dari dalam negeri," ungkap Menko Perekonomian Hatta Rajasa saat ditemui di Hotel Borobuddur Jakarta, Kamis (7/11/2013).
Perlu diketahui, di September 2013, nilai impor minyak mentah Indonesia mencapai US$ 1,196 miliar, naik dari Agustus 2013 US$ 990 juta.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), impot
migas Indonesia pada Januari-September 2013 mencapai US$ 2,663 miliar, naik
8,51% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Saya harap ini temporer (sementara) saja," imbuhnya.
"Saya harap ini temporer (sementara) saja," imbuhnya.
Sedangkan di sisi yang lain, Hatta optimistis laju
pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga akhir tahun 2013 diprediksi mencapai 5,8%.
Cara yang bisa dilakukan pemerintah untuk mencapai target tersebut adalah
menjaga daya beli dan inflasi.
"Kita harapkan pertumbuhan ekonomi kita
sampai akhir tahun itu 5,8%, syukur-syukur 5,9%, itu akan yang baik di saat
ketidakpastian ekonomi saat ini dalam mengalami koreksi ke bawah. Kita penting
menjaga daya beli masyarakat. Inflasi kita kendalikan. Itu angka
realistis," cetusnya.
Sumber :
Kamis, 7 November 2013 | 13:45 WIB
Analisis :
ini merupakan kabar baik untuk pertumbuhan ekonomi indonesia meskipun masih adanya beberapa kilang minyak yang belum bisa optimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar