Selasa, 19 November 2013

Deputi Gubernur BI Minta Bank Awasi Internal Auditnya

JAKARTA - Munculnya kasus kredit fiktif membuat tugas pihak bank bertambah berat. Hal ini lantaran pihak bank seharusnya mengawasi secara seksama mengenaiinternal audit yang dijalankannya. 
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Halim Alamsyah menegaskan, audit ini sangat penting untuk mengontrol kinerja sistem yang ada di dalam bank tersebut.

"Kita selalu meminta bank-bank meningkatkan dan memperbaiki internal auditnya, karena ini bagian dari resiko operasional. Kesalahan bisa karena orangnya, sistemnya, pengawasan, dan juga IT-nya,"katanya di Jakarta, Kamis (31/10/2013).

Menanggapi kasus kredit fiktif yang menimpa salah satu bank swasta, dia enggan memberikan komentar. Menurutnya, yang terpenting saat ini adlaahpengembangan pemeriksaan kasus hingga kini sedang dilaksanakan.

"Saya tidak bisa ngomong bank per bank, karena tidak etis kalau ngomong bank per bank. Tapi secara umum kalau ada kasus, pasti BI akan meneliti. Kasus itu kebetulan ditemukan oleh bank maupun oleh kita itu akan berbeda perlakuannya," katanya.

"Kalau ditemukan oleh bank berarti internal auditnya berjalan. Ketika mereka menemukan kasus kemudian mereka melakukan langkah-langkah perbaikan, kita juga akan uji, apakah langkah-langkah itu tepat atau tidak," tambah dua.

Meski terus bergulir dan transaksi yang terjadi dalam jumlah cukup besar Halim mengaku hal ini tidak berdampak besar bagi industri perbankan. "Dampaknya tidak terlalu besar ke industri perbankan,"tutupnya. (kie) (wdi)

Analisis :
Dari bacaan diatas dapat disimpulkan bahwa audit berperan sangat penting dalam suatu bedan usaha karena dengan adanya audit dapat mengontrol bagaimana kinerja bank tersebut dalam mengelola keuangan nasabah.

Sumber :

Sabtu, 02/11/2013 18:10 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar