Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak
bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama
seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari
kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu
menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran,
produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan
timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan
jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran
konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan.
Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang
buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu
tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran
terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan
tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga
secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang
dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang
meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan
spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga
merupakan proses menurunnya nilai mata
uangsecara kontinu. Inflasi adalah proses dari
suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga
yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator
untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan
harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan
persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab
meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang
paling sering digunakan adalah CPI dan GDP
Deflator.
Inflasi dapat digolongkan menjadi empat
golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan
terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun; inflasi
sedang antara 10%—30% setahun; berat antara 30%—100% setahun; dan hiperinflasi
atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100%
setahun.
Kurva philip adalah kurva yang
menggambarkan hubungan negatif antara inflasi dan pengangguran.
-
semakin
tinggi tingkat inflasi, maka tingkat pengangguran semakin rendah
-
semakin
rendah tingkat inflasi, maka tingkat pengangguran semakin tinggi
-
tingkat
inflasi nol dan pengangguran ada tingkat pengguna tenaga kerja penuh (full employment)
-
tingkat
inflasi negatif (deflationary
gap), tingkat pengangguran lebih tinggi
-
tingkat
inflasi positif (inflationary
gap), tingkat pengangguran lebih rendah.
Ada empat faktor yang menentukan
tingkat inflasi. Pertama, uang yang beredar baik uang tunai maupun giro. Kedua,
perbandingan antara sektor moneter dan fisik barang yang tersedia. Ketiga,
tingkat suku bunga bank juga ikut mempengaruhi laju inflasi. Suku bunga di
Indonesia termasuk lebih tinggi dibandingkan negara di kawasan Asia. Keempat,
tingkat inflasi ditentukan faktor fisik prasarana. Melonjaknya inflasipun
karena dipicu oleh kebijakan pemerintah yang menarik subisidi sehingga harga
listrik dan BBM meningkat. Kenaikan BBM tersebut cukup memberatkan masyarakat
lapisan bawah karena dapat menimbulkan multiplier effect, mendorong kenaikan
harga jenis barang lainnya yang dalam proses produksi maupun distribusinya
menggunakan BBM.
Tingginya angka inflasi selanjutnya
akan menurunkan daya beli masyarakat. Untuk bisa bertahan pada tingkat daya
beli seperti sebelumnya, para pekerja harus mendapatkan gaji paling tidak
sebesar tingkat inflasi. Kalau tidak, rakyat tidak lagi mampu membeli
barang-barang yang diproduksi. Jika barang-barang yang diproduksi tidak ada
yang membeli maka akan banyak perusahaan yang berkurang keuntungannya. Jika
keuntungan perusahaan berkurang maka perusahaan akan berusaha untuk mereduksi
cost sebagai konsekuensi atas berkurangnya keuntungan perusahaan. Hal inilah
yang akan mendorong perusahaan untuk mengurangi jumlah pekerja/buruhnya dengan
mem-PHK para buruh. Salah satu dari jalan keluar dari krisis ini adalah
menstabilkan rupiah. Membaiknya nilai tukar rupiah tidak hanya tergantung
kepada money suplly dari IMF, tetapi juga investor asing (global investment
society) mengalirkan modalnya masuk ke Indonesia (capital inflow). Karena hal
inilah maka pengendalian laju inflasi adalah penting dalam rangka mengendalikan
angka pengangguran.
Inflasi dapat dicegah atau dihambat dengan meningkatkan
pengangguran artinya semakin tinggiangka pengangguran maka semakin rendah
inflasinya, sebaliknya semakin rendah angkapengangguran maka semakin tinggi
tingkat inflasi karena rendahnya tingkat pengangguran dayabeli masyarakat
semakin besar berdampak pada meningkatny permintaan akan barangsehingga harga
barang pun naik, maka terjadilah inflasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar